Rabu, 14 Juni 2017

Wiro Sableng #43 : Dewi Lembah Bangkai

Wiro Sableng #43 : Dewi Lembah Bangkai Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

1LIMA PERAJURIT berkuda berderap memasuki halaman rumah yang penuh ditumbuhi pohon singkong. Mereka memiliki tampang-tampang galak, membekal golok besar di pinggang masing-masing. Begitu sampai di depan rumah papan beratap rumbia, kelimanya langsung melompat turun. Yang didepan sekali menendang pintu rumah sambil berteriak:

"Adi Sara! Kami perajurit Kadipaten datang membawa surat perintah penangkapan!"

Pintu rumah terpental tanggal. Perajurit yang menendang langsung masuk diikuti dua orang temannya. Dua lagi menunggu di luar berjaga-jaga dengan tangan menekan hulu golok. Di dalam rumah, ketika dikejauhan terdengar derap kaki lima perajurit Kadipaten itu, seorang lelaki tua berambut putih memegang bahu seorang pemuda berusia dua puluh tahun seraya berkata:

"Anakku Adi! mimpiku semalam mungkin akan menjadi kenyataan. Aku dengar suara derap kaki-kaki kuda dikejauhan. Menuj
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #43 : Dewi Lembah Bangkai Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 13 Juni 2017

Pestanya Langsung Bubar

Pestanya Langsung Bubar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sekumpulan pedagang rokok yang berjumlah 4 orang di mulut halte Kalideres sedang jongkok sambil asyik bersenda gurau. Tiba-tiba terdengar bunyi “Sreg, sreg. Sreg, sreg”, yang ternyata berasal dari sapuan seorang penyapu jalanan yang sedang bertugas lengkap dengan seragam baju, celana panjang dan topi yang berwarna oranye ditambah dengan penutup wajah berwarna putih sehingga hanya menyisakan matanya saja yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya itu persis ditrotoar tempat mangkal ke empat pedagang rokok tadi.

Dalam sekejab, pesta obrolan pedagang rokok itu pun bubar total. Dua orang segera bergerak kearah sebelah kiri untuk kembali melakukan tugasnya sedangkan dua orang lainnya masih melanjutkan obrolannya itu. Uniknya, tidak ada satu orang pun yang tersinggung akibat ulah sang penyapu jalanan itu yang tanpa permisi tersebut, mungkin mereka menyadari bahwa memang itu sudah menjadi kewajiban sang penyapu jalanan sekaligus membubarkan kumpulan itu sekaligus menyadarkan mereka supaya kembali ke tugasnya masing-masing.

Peristiwa “Sang Penyapu Jalan” yang tetap fokus melakukan tugasnya tanpa permisi ini sa
... baca selengkapnya di Pestanya Langsung Bubar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wiro Sableng #116 : Hantu Selaksa Angin

Wiro Sableng #116 : Hantu Selaksa Angin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PETUALANGAN WIRO DI LATANAHSILAM

SENGATAN sinar matahari di wajah dan sekujur badannya menyadarkan Pendekar 212 Wiro Sableng. Perlahan-lahan dia buka kedua matanya tapi serta merta dipicingkan kembali, tak tahan oleh silaunya cahaya matahari. Sambil melindungi matanya dengan tangan kiri Wiro mencoba bangkit dan duduk di tanah.

"Ampun, sekujur tubuhku sakit bukan main. Tulangtulang serasa copot. Kepalaku mendenyut tak karuan. Apa yang terjadi dengan diriku...?" Wiro buka kembali sepasang matanya. Lalu memandang berkeliling. Dia dapatkan dirinya berada di satu kawasan berbatu-batu di kaki sebuah bukit kecil. Pakaiannya kotor bahkan ada robekanrobekan di beberapa tempat. Lengan serta kakinya lecet. Ketika dia meraba kening sebelah kiri ternyata kening itu benjut cukup besar. Di depan sana dia melihat beberapa pohon besar bertumbangan. Semak belukar berserabutan dan bertebaran di mana-mana.

"Kaki bukit batu... Pohon-pohon tumbang... Sunyi. Di mana ini... Bagaimana aku bisa berada di tempat ini?" Wiro kembali memandang berkeliling. Dia coba mengingat-ingat sambil menggaruk kepala. Seperti diceritakan dalam episode terdahulu, "Rahasia Perkawinan Wiro", sebelum dinikahkan oleh Lamahila, si nenek juru nikah itu telah memberi minuman yang disebut Embun Murni kepada Wiro. Akibat meneguk minu
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #116 : Hantu Selaksa Angin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1